Studi Visit merupakan suatu kegiatan kunjungan belajar dengan tujuan untuk mempelajari aspek-aspek yang dianggap lebih baik dan dapat menjadi tambahan informasi serta infografis untuk orang-orang yang dilakukan oleh suatu kelompok kerja, sekolah ataupun organisasi. Tujuan dari Studi Visit adalah agar terjadi distribusi informasi dan pengalaman dari pihak yang sudah menjadi sasaran dari Studi Visit yang akan dilakukan.  Hasil Studi Visit yang sebelumnya sudah didapatkan dari hasil wawancara dengan narasumber diolah dan dianalisis untuk dijadikan sebuah laporan dari hasil kunjungan yang telah dilakukan.

Pada kali ini Racana Udayana – Mahendradatta berkesempatan untuk melakukan Studi Visit ke daerah Denpasar Selatan. Tempat yang menjadi sasaran Studi Visit ialah Desa Serangan. Pada Studi Visit kali ini, beberapa anggota Racana Udayana – Mahendradatta melakukan kunjungan ke kantor lurah Desa Serangan dengan narasumber Kak Bagus Ambara selaku salah satu pihak dari wilayah setempat sekaligus Andalan Kwarcab Denpasar dan juga Pembina Pramuka di SMA N 1 Denpasar.

Pada kegiatan Studi Visit ini, ada tiga poin utama yang telah ditentukan untuk dibahas bersama dengan narasumber yaitu,

1.                   Pendidikan pramuka dalam situasi pandemi dari sudut pandang pembina

2.                   Informasi mengenai Kwarcab ataupun Dewan Kerja Cabang di Bali terutama di Denpasar.

3.                   Informasi terkait Bumi Perkemahan Segara Mantra.

Dari ketiga poin utama di atas, masing-masing poin terdapat beberapa pertanyaan yang sudah diajukan yang kemudian akan dijawab oleh pihak narasumber. Setelah seluruh pertanyaan terjawab maka akan dibuatkan sebuah laporan yang merangkum seluruh informasi-informasi yang sudah didapat sebelumnya. Berikut Infografis dari hasil laporan Studi Visit Racana Udayan – Mahendradatta tahun 2021.

a.      Pendidikan pramuka dalam situasi pandemi dari sudut pandang pembina

Pandemi Covid19 menyebabkan seluruh kegiatan menjadi sulit untuk dilakukan. Hal tersebut sangat memberikan dampak yang sangat terasa terutama dalam sektor kesehatan, ekonomi dan sektor lainnya. Hal ini juga dirasakan dalam dunia kepramukaan, dimana kegiatan kepramukaan jenis apapun yang biasanya dilaksanakan secara offline harus di inovasikan menjadi kegiatan yang bersifat online.

Menurut salah satu pembina pramuka di Denpasar, perbedaan yang sangat terlihat jelas yaitu kita tidak bisa lakukan di situasi pandemi yaitu pembinaan pramuka secara tatap muka atau langsung. Mungkin terdapat beberapa materi yang bisa disiasati menjadi offline. Materi yang  bisa diberikan secara online, akan diberikan secara online. Sedangkan materi yang tidak bisa diberikan secara daring, akan diberikan langsung melalui offline namun tetap memperhatikan prokes

Situasi pandemi ini menjadi salah satu challenge untuk anak-anak pramuka agar senantiasa kreatif dan mengembangkan inovasi-inovasi terbaru melalui sebuah kegiatan, sehingga bisa tetap produktif dalam kondisi pandemi.

b.      Informasi mengenai Kwarcab ataupun Dewan Kerjang Cabang di Bali terutama di Denpasar.

Kwartir Cabang di Denpasar menerapkan 5 komisi dalam susunan kepengurusannya, sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing Kwarcab. Untuk anggotanya sendiri berjumlah 30 orang.

Dewan Kerja Cabang Denpasar merupakan dewan kerja cabang yang berada dibawah komisi 1 bina muda di Kwartir Cabang Denpasar. Untuk kepengurusan DKC Denpasar merupakan utusan dari kwarran masing-masing daerah yang nantinya akan mengikuti beberapa pesyaratan untuk dapat masuk ke DKC, dengan beberapa syarat seperti Tes tertulis, tes interview, tes fisik dan tes keterampilan pramuka.

c.       Informasi terkait Bumi Perkemahan Segara Mantra.

Sejarah Bumi Perkemahan Segara Mantra diawali dengan terpecahnya Denpasar dengan Badung pada tahun 1996 menjadi Kwarcab Badung dan juga Kwarcab Denpasar. Bumi Perkemahan Segara Mantra dibangun sebagai tempat berkegiatan anak-anak pramuka di Denpasar. Buper Segara Mantra terletak di desa Serangan, dekat dengan TCEC atau Turtle Conservation And Education Center yang sekaligus bisa menjadi tempat edukasi bagi anak-anak pramuka. Nama Buper Segara Mantra diambil dari nama beliau yaitu Mantra, dan karena dekat dengan pantai maka dibuatlah nama “Segara Mantra”.

Informasi selengkapnya dapat diakses link : Laporan Hasil Studi Visit

Dengan diadakannya Studi Visit ini dan hasil laporan yang sudah terangkum, diharapkan dapat memberikan informasi baru yang dapat menambah ilmu serta pengetahuan wawasan kepramukaan seluruh anggota Racana maupun orang-orang.

“Information is like compost; it does no good unless you spread it around.” – Eliot Coleman